ANEUK PIJAY

ANEUK PIJAY
M45YKUR

Sabtu, 14 Mei 2011

Kamis, 13 Mei 2010
Cara Membuat Windows XP Bajakan Menjadi Original Asli (Genuine)

Membuat windows XP bajakan menjadi asli atau genuine mungkin sudah ga jaman lagi ya?? coz sekarang kebanyakan orang sudah beralih ke windows 7,,,,

Tapi buat pecinta windows XP dan masih setia menggunakan windows Xp sampai sekarang, mungkin ini merupakan tips yang cukup menarik, yaitu merubah windows XP bajakan menjadi original and asli 100%, jadi ga usa takut lagi deh ama yang namanya automatic update, pemblokiran dari microsoft, atau mendapat pesan2 aneh dari microsoft yang selalu muncul pas PC kita start up.

Namun saya tetap menyarankan sobat untuk menggunakan windws yang asli (bagi yang sudah sangat berkecukupan,, hehe), tiada maksud apa2, hanya untuk membantu sobat yang ga bisa beli windows yang asli, dan mungkin sebagai pelajaran juga bagi microsoft coz masih banyak celah2 keamanan pada windows yang masih bisa di bobol,,,

Tenang aja, Cara ini masih bisa berfungsi sampai postingan ini diterbitkan, dan saya sudah membuktikannya sendiri, OK lah, langsung saja ke TKP,,,

Berikut Langkah-langkah untuk merubah windows XP bajakan/palsu menjadi genuine / asli:

1. Download dulu Software "KeyFinder" untuk merubah Product Key Windowsnya, bisa di download di sisni

2. Kemudian download juga Software untuk mengecek keaslian windows di sini

3. Extrack kedua file tersebut

4. Buka folder "buat Xp menjadi genuine" kemudian jalankan program "KeyFinder"

5. klik "options" --> "Change Windows Key"
terlihat seperti gambar dibawah:



6. Masukan salah satu product key asli yang ada di folder "Membuat XP menjadi Genuine" yang di extract tadi, kemudian klik change.



6. Setealah itu keluarkan program "keyfinder" dan buka ulang lagi, disana akan terlihat kalau product key windows sobat sudah digantikan dengan key asli yang tadi dimasukan:



7. Selesai,,,, Sekarang tinggal buka folder "tool untuk check originalitas windows" yang sudah di download dan di extract tadi, tinggal klik 2x programnya, jika muncul seperti gambar di bawah, berarti sobat telah sukses merubah windows bajakannya menjadi genuine..




Horeee,,,, selesai,,, sekarang sobat bebas berselancar diinternet tanpa khawatir ketauan oleh Microsoft kalau windowsnya bajakan,, (hehe)

NB: jika tidak berhasil lakukan langkah2 diatas pada Account "Administrator" dan cobalah semua productkey yang diberikan tadi hingga berhasil, saya sudah buktikan sendiri dan berhasil,,, (jika tidak berasil jg, berarti anda belum beruntung,, hehehe,,, )

Salam sukses,,,,,

Jangan lupa mampir ke kolom komentarnya dulu ya sob,,, thanks,,,, :)

Rabu, 26 Januari 2011

KEPEMIMPINAN DALAM KEPENDIDIKAN

KEPEMIMPINAN DALAM KEPENDIDIKAN

A. PENDAHULUAN
Kepemimpinan, sebagaimana yang telah dibahas pada bagian terdahulu merupakan bagian yang penting dari administrasi/manajemen, bahkan dapat dikatakan sebagaimana inti dari motor penggerak dari manajemen. Sehingga dapat dikatakan keberhasilan seseorang dalam melaksanakan administrasi/manajemen sangat ditentukan oleh kepemimpinannya.
Pemahaman tentang kepemimpinan ini sangat berguna bagi tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas nantinya baik sebagai bawahan/anggota maupun sebagai pimpinan sendiri.

B. MATERI
1. Pengertian kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempenggaruhi perilaku orang lain untuk berfikir dan berperilaku dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan organisasi di dalam situasi tertentu. Kalau dikaitkan dengan kata pendidikan sesudah kepemimpinan, menunjukkan bahwa lingkup kepemimpinan tersebut adalah pada bidang pendidikan. Kata pendidikan menunjukkan arti yang dapat dilihat dari dua segi:
• pendidikan sebagai usaha atas proses mendidik dan mengajar seperti yang dikenal sehari-hari.
• Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah tentang hakekat dan kegitan mendidik dan mengajar.
Kepemimpinan pendidikan sebagai “suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan mengerakkan orang lain yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran agar supaya efisien dan efektif didalam mencapai tujuan pndidikan dan penggajaran.
Dari defenisi diatas tergambar unsur-unsur pokok dari kepemimpinan itu adalah:
1. Pemimpin
2. Yang dipimpin
3. Adanya proses mempengaruhi
4. Adanya tujuan yang diingini

2. Hubungan administrasi dengan kepemimpinan
Sebagaimana yang sudah dikemukakan pada bagian terdahulu, kepemimpinan merupakan bagian yang dapat dipisahkan dari administrasi. Bagaimana hubungan antara kedua hal tersebut dapat ditinjau dari ruang lingkup/luas lingkungannya dan dari proses fungsinya seperti digambarkan dibawah ini.
• Hubungan kepemimpinan dan adminisrasi dari luas lingkupnya.
• Hubungan kepemimpinan dan manajemen/administrasi ditinjau dari prosesnya

3. Factor-faktor yang menentukan perilaku kepemimpinan pendidikan
Perilaku seseorang pemimpin pendidikan dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya dipenggaruhi oleh banyak factor. Factor-faktor tersebut dapat dikelompokkan pada:
• factor-faktor yang berasal dari pemimpin itu sendiri
• factor-faktor yang berasal dari kelompok yang dipimpin
• factor lembaga/organisasi yang dipimpin
• factor-faktor legal
• factor lingkungan social
• factor perubahan-perubahan dan pembaharuan dalam teori atau bidang pendidikan seperti perubahan kurikulum, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan, perubahan-perubahan teori belajar dan sebagainya akan mempenggaruhi perilaku seseorang pemimpin pendidikan.

4. Fungsi kepemimpinan pendidikan
Dalam kehidupan organisasi termasuk organisasi pendidikan, fungsi kepemimpinan adalah hal penting yang harus dilaksanakan seseorang pimpinannya menurut wahjosumudjo (1999) fungsi kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi empat,yaitu:
• mendefenisikan misi dan peranan organisasi
• mewujudkan tujuan organisasi
• mempertahankan tujuan organisasi
• mengendalikan konflik internal yang terjadi didalam organisasi
Sehubungan fungsi kepemimpinan ini Burhanuddin (1994),mengelompokkannya menjadi 3 yaitu :
• fungsi yang bertalian dengan tujuan yang akan dicapai
• fungsi yang berkaitan dengan pengarahan,pelaksanaan setiap kegiatan,dalam rangka mencapai tujuan kelompok
• fungsi yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan suasana kerja yang menyenangkan

5. Gaya kepemimpinan kependidikan
Gaya kepemimipinan kependidikan adalah pola perilaku pemimpindalm melaksanakan tugas atau fungsi-fungsi kepemimpinan atau mempengaruhi para anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Ditinjau dari perilaku pemimpin menurut hasil penelitian unversitas OHIO dan unversitas Michigan ecara umum juga mengelompokkan dasar kepemimpinan mejadi dua ,yaitu :
• Gaya kepemimpian yang berorientasi pada tugas
• Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada manusia atau bawahan

SUPERVISI PENDIDIKAN

BAB XII
SUPERVISI PENDIDIKAN
A. PENDAHULUAN
Pokok bahasan ini membahas tentang konsep dasar supervisi pendidikan, yang bertujuan untuk menjelaskan:
1. Pengertian dan latar belakang perlunya supervisi pengajaran.
2. Tujuan, peranan dan prinsip supervisi pendidikan.
3. Proses supervisi pendidikan.
4. Teknik-teknik supervisi pendididkan
5. Peranan guru dalam supervisi pendidikan.

B. MATERI
1. Pengertian dan latar belakang perlunya supervisi pengajaran.
Sebagian supervisor di lapangan mengartikan supervisi dengan kegiatan yang sederhana sekali. Jika mereka mengunjungi kelas dan mengamati guru yang sedang melaksanakan proses belajar-mengajar, serta mengisi instumen yang di bawa, bearti mereka sudah melaksanakan kegiatan supervisi pengajaran.
Supervisi pengajaran menurut Wiles (1955) mendefinisikan sebagai buatan dalam pengembanagan dalam situasi belajar mengajar. Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa supervisi pengajaran merupakan usaha yang di lakukan supervisor dalam membantu guru-guru dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam pengelola proses belajar mengajar.
Supervisi pengajaran perlu dilaksanakan dengan beberapa alasan, yaitu:
a. Hakekat individu.
Guru adalah manusia biasa. Pada hakekatnya manusia biasa tidak ada yang sempurna. Kelebihan dan kekurangan guru perlu selalu di bina dan di tingkatkan melalui kegiatan supervisi.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kehidupan manusia selalu dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan pengetahuan dan teknologi, karena itu manusia harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
c. Pertumbuhan jabatan
Pertumbuhan jabatan merupakan salah satu aspek yang diduga ikut mempengaruhi motivikasi kerja guru. Salah wujud dari perhatian terhadap pertumbuhan jabatan guru tersebut di tunjukkan dengan memberikan bantuan melalui supervisi.

2. Tujuan, peranan, dan prinsip supervisi pendidikan.
a. Tujuan supervisi
Tujuan umum supervisi menurut Rifai (1982) adalah membantu guru meningkatkan kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik. Selanjutnya Bafadal (1992) mengatakan bahwa tujuan supervisi adalah untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan yang di tetapkan bagi murud-muridnya. Berdasarkan pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa secara umum tujuan supervisi adalah membantu guru untuk meningkatkan kemampuan sehingga dapat mengelola program pengajaran dengan lebih baik.
Secara khusus tujuan supervisi menurut Rifai (1982) adalah sebagai berikut:
1. Membantu guru agar dapat lebih mengerti tujuan-tujuan, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan.
2. Membantu guru agar lebih menyadari dan mengerti kebutuhan-kebutuhan siswa serta masalah yang dihadapinya, supaya dapat membantu siswa dengan lebih baik.
3. Melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka meningkatkan kegiatan pfofesional di sekolah dan menjaga hubungan staf yang kreatif untuk meningkatkan kemampuan masing-masing.
4. Menemukan kemampuan dan kelebiahan tiap guru dan memanfaatkan dan mengembangkan kemampuan tersebut.
5. Membantu guru meningkatkan kemampuan mengajar di depan kelas.
6. Membantu guru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
7. Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswa dan menemukan tindakan perbaikannya.

b. Peranan supervisi.
Menurut Rifai (1982) peranan supervisi ada 7 macam:
1. Supervisi sebagai kepemimpinan
2. Supervisi sebagai infeksi.
3. Supervisi sebagai penelitian
4. Supervisi sebagai latihan dan bimbingan
5. Supervisi sebagai sumber dan pelayanan
6. Supervisi sebagai koordinasi.
7. Supervisi sebagai evaluasi

c. Prinsip-prinsip supervisi pendidikan
Menurut Rifai (1982) prinsip-prinsip supervisi secara garis besar dapat di bedakan atas dua yaitu:
a. Prinsip fundamental yang merupakan dasar pokok dari semua prinsip-prinsip yang ada yakni pancasila, artinya anggapan, sikap, dan tindakan supervisor tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai pancasila.
b. Prinsip praktis juga dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu positif dan negatif. Prinsip positif adalah prinsip-prinsip yang patut diikuti supervisor, sedangkan prinsip yang perlu di hindari oleh supervisor.

3. Proses supervisi pendidikan
Supervisi menurut Rifai (1982) merupakan suatu proses, yaitu serangkaian kegiatan yang teratur dan beraturan sertaberhubungan satu sam lain dan diarahkan kepada suatu tujuan

4. Teknik-teknik supervisi pendidikan
Secara umum teknik supervisi terbagi atas dua kelompok. Pengelompokkan teknik supervisi pendidikan menurut Rifai (1982) dapat dilakukan berdasarkan dua aspek, yaitu dilihat dari jumlah orang yang di supervisi. Dilihat dari jumlah orang yang disupervisi, teknik supervisi dapat dibedakan atas dua, yaitu teknik individual (individual technique) dan teknik kelompok (group technique). Sedangakan di lihat dari langsung tidaknya supervisor menghadapi orang yang di supervisi, teknik supervisi dapat di bedakan atas dua pula yaitu teknik langsung (direct technique) dan teknik tidak langsung (inderect technique).
a. Teknik individual (individual tecgnique)
Ada beberapa teknik supervisi yang tegolong ke dalam teknik individu yaitu:
1. Kunjungan kelas
2. Percakapan pribadi
3. Saling mengunjungi kelas
4. Menilai diri sendirib.

b. Teknik kelompok (group technique)
Teknik-teknik yang bersifat kelompok antara lain:
 Pertemuan orientasi bagi guru baru
 Rapat guru
 Studi antar kelompok guru
 Seminar
 Diskusi panel
 Buletin supervisi
 Demonstrasi mengajar
 Perpustakaan jabatan
 Perjalanan sekolah untuk anggota staff.

5. Peranan guru dalam supervisi pendidikan
Keberhasilan supervisor mencapai tujuan supervisi dipengaruhi berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah faktor guru yang di supervisi. Peranan dan partisipasi guru tersebut dapat dilihat dari setiap fase dalam proses supervisi, sebagai berikut:
a. Fase perencanaan
Penyusunan perencanaan supervisi memerlukan berbagai data dan informasi, terutama yang berkaitan dengan guru dan proses belajar mengajar yang dilaksanakannya.
b. Fase pelaksanaan
Pelaksanaan supervisi memerlukan kerja sama yang baik antara guru dan supervisor.
c. Fase evaluasi
Evaluasi pelaksanaan supervisi memberikan manfaat bagi supervisor dan guru.

ADMINISTRASI KETATAUSAHAAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

ADMINISTRASI KETATAUSAHAAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
A. ADMINISTRASI KETATAUSAHAAN
1. Pengertian Administrasi Ketatausahan
The Liang Gie (1998;16) merumuskan pengertian tatausaha sebagai “segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, mengganda, menggirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi”.
Dalam buku dasar-dasar administrasi pendidikan yang di susun oleh staf pengajar FIP IKIP Padang (1986;61) dikemukakan bahwa “administrasi ketatausahaan meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan, pengelolaan, penataan sampai dengan penyimpanan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi”
Berdasarkan pengertian diatas, bahwa pola perbuatan dalam kegiatan ketatausahan meliputi:
• Menghimpun segala keterangan yang di perlukan.
• Mencatat berbagai keterangan baik dalam bentuk tulisan ataupun dalam audio visual secara manual maupun elektronik sehingga dapat dibaca, dikirim, dan disimpan.
• Mengolah berbagai keterangan-keterangan yang telah dihimpun untuk dapat ddisajikan sebagai informasi.

2. Kegiatan administrasi ketatausahaan
Dikemukakan oleh The Liang Gie (1998) kegiatan tatausaha mempunyai peranan pokok, yaitu:
• Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan organisasi
• Menyediakan keterangan-keterangan bagi pimpinan organisasi untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat
• Membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan Implikasi peranan kegiatan ketatausahan dalam dunia pendidikan

3. Pelayanan Kantor
Eksistensi kantor atau organisasi baik organisasi produk maupun jasa ditentukan oleh kualitas layanan. Konsep layanan, dapat dikategorikan atas layanan intern dan layanan ekstern.
Layanan intern adalah layanan yang diberikan oleh personil organisasi kepada personil lainnya, seperti: siswa dilayani oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar dan guru dilayani oleh bendahara sekolah dalam hal penggajian.
Layanan ekstern adalah layanan terhadap masyarakat atau oaring yang tidak termasuk angota organisasi. Layanan dapat dilakukan secara langsung melalui tatap muka atau melalui suatu alat komunikasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelayanan secara langsung adalah:
• Menghormati pelanggan
• Mengetahui maksud pelayanan
• Menyenangkan pelanggan
• Menghindari berbisik atau bersenda gurau dengan personil lain sehingga dapat menimbulkan rasa kurang menyenangkan bagi pelanggan
• Hindarkan sikap yang menunjukkan “pemberian prioritas” kepada pelangan tertentu
• Lupakan persoalan pribadi pada saat melayani pelanggan sehingga dapat tercipta suasana yang ramah
• Gunakan pakaian yang rapi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam layanan melalui alat komunikasi adalah:
• Segeralah mengangkat gang telepon bila telepon berdering
• Siapkan peralatan untuk mencatat pesan
• Nyatakan nama kantor atau unit setelah mengangkat gang telepon atau telepon tersambung
• Sebutlah nama penerima telepon untuk lanjutan pembicaraan
• Berusahalah mengidentifikasi penelepon bila penelepon tidak menyatakan identitasnya
• Pastikan alamat yang ingin dituju oleh penelepon
• Mintalah persetujuan pimpinan bila penelepon tidak menggemukakan masalah yang ingin disampaikannya dan ingin berbicara dengan pimpinan
• Beri keterangan dengan alasan yang tidak rinci bila pimpinan tidak bersedia menerima telepon atau sedang tidak berada dikantor
• Pastikan bahwa nama atau istilah ditulis dengan tepat

4. Pengelolaan surat
a. Jenis surat : dibedakan atas 14 jenis; Surat dinas, Nota dinas, Memo, Surat pengantar, Surat kawat, Surat keputusan, Surat edaran, Surat undangan, Surat tugas, Surat kuasa, Surat pengumuman, Surat pernyataan, Surat keterangan,Berita acara
b. Sifat dan derajat surat :Surat sangat sahasia, Surat rahasia, Surat terbatas, Surat biasa. Derajat surat dikelompokkan atas tiga derajat; kilat, segera, biasa.
c. Pencantuman alamat surat: Alamat surat dicantumkan pada sampul surat dan kepala surat
d. Kode surat: Kode jabatan, Kode unit, Kode Perihal
e. Pemakaian Singkatan: Singkatan penggunaan dan penulisannya dalam penandatanganan surat adalah a.n. (atas nama) dipergunakan jika yang berwenang menadatangani surat menguasakan penandatanganan surat kepada pejabat setingkat dibawahnya, dll
f. Cap Jabatan dan Cap DinasCap jabatan merupakan cap atau stempel yang dipergunakan oleh pejabat tertentu sedangkan cap dinas merupakan cap atau stempel yang dipergunakan oleh setiap pejabat
g. Prosedur Pengrusan Surat; Penerima Surat, Pengirim surat, Pencatat surat, Pengarah surat, Pengolah surat.

5. Pengelolaan Arsip
Arsip adalah naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-negara atau swasta, dalam membentuk dan corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan lembaga tersebut.
Kegiatan pengelolaan arsip terdiri dari: Azaz penataan arsip, System penataan arsip, Prosedur penataan arsip, Peralatan dalam penataan arsip, Peminjaman arsip, Penyusunan arsip, Pemeliharaan arsip

6. Peranan Guru Dalam Administrasi Ketatausahaan
• Terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam memberi layanan
• Menghimpun, mencatat, mengolah, mnggandakan, mengirim, menyimpan dan menemukan kembali berbagai keterangan yang berkenaan maupun yang menunjang penyelenggaraan dan pendidikan disekolah.
• Membantu perkembangan lembaga persekolahan dengan memberikan masukan-masukan yang bersifat inovatif dan kreatif dalam meningkatkan kualitas pelayannan sekolah, baik secara ekternal maupun internal.

B. STRUKTUR ORGANISASI
1. Pengertian struktur Organisasi
Struktur organisasi yaitu meknisme-mekanisme farma dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan tugas wewenang dan tanggungjawab yang berbeda dalam suatu organisasi.

2. Prinsip-Prinsip Dasar Suatu Organisasi
– Prumusan tujuan secara jelas
– Anggota organisasi harus memahami dan menjiwai tujuan yang akan dicapai
– Adanya pembagian kerja sedemikian rupa, yang dilakukan atas dasar perbedaan kemampuan dan minat anggota organisasi.
– Pelimpahan wewenang sesuai tanggung jawab
– Hirarki wewenang dari atas sampai kebawah harus dilakukab secara tegas
– Kesatuan arah dari pelaksanaan kegiatan dan pemberdayaan sumber-sumber organisasi.
– Adanya kesatuan perintah diantara pimpinan dan anggota organisasi.
– Tentang pengawasan yang memaadai
– Susunan strutur organisasi secara sederhana sesuai kebutuhan dan potensi organisasi
– Pola dasar organisasi hendaknya relative permanent.

3. Proses pengorganisasian
– Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
– Pembagian beban kerja total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh 1 orang – tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan atau terlalu ringan sehingga ada waktu mengganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.
– Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekrjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

4. Desain Organisasi
• Desain organisasi berkenaan dengan kegiatan menciptakan struktur tugas dan wewenang dalam organisasi. Tugas-tugas dalam organisasi dikelompokkan kedalam satu kesatuan kerja atau unit.
• 4 kategori dalam desain organisasi :
a. Pembagian kerja
b. Depertementalisasi
c. Rentang kendali
d. Pelimpahan wewenang.

5. Organisasi Informal
Fungsinya:
– Menetapkan, memperkuat, meneruskan norma, norma dan nilai social budaya para anggota kelompok.
– Memberikan dukungan terhadap tujuan organisasi dan bantuan terhadap pelaksanaan tugas manejer.
– Menstimulasi
– Memberikan kepuasan dan status social kepada para anggota yang tidak dapat diperoleh dari organisasi.

6. Organisasi Sekolah : Birokrasi Vs Profesional
• Perbedaan antara birokrat dengan para profesinal adalah bahwa para profesioanl cenderung mengontrol diri mereka sendiri berdasarkan kode etik dan bekerja dengan teman sejawat. Sementar control para birokrat didasarkan pada peraturan-peraturan yang diterima dari atasannya.
• Hoy dan mischele (1678) mengaktegorikan 4 struktur organisasi sekolah, yaitu :
a. tipe 1 : merupakan tipe sekolah wiberian
b. tipe 2 merupakan tipe authoritarian.
c. tipe 3 merupakan tipe professional
d. tipe 4 merupakan chaotic.

7. Struktur organisasi pengelola dan lembaga kependidikan
• Struktur organisasi vertical Departemen Pendidikan Nasional terdiri dari :
– Struktur organisasi departemen pendidikan nasional
– Struktur organisasi Dinas Pendidikan Tingkat 1
– Struktur organisasi Dinas Pendidikan Tingkat 2
– Struktur organisasi Cabang Dinas Pendidikan
• Struktur organisasi lembaga sekolah
Lembaga persekolahan memiliki kewenangan menyusun strutur organisasi. Pengembangan strukktur organisasi sekolah dipengaruhi besar sekolah dan kelengakapan sarana pendidikan dan pengajaran.

ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH, HUBUNGAN SEKOLAH DAN MA

ADMINISTRASI KEUANGAN SEKOLAH, HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT DAN LAYANAN KHUSUS

A. PENDAHULUAN
Pada bagian ini dibahas tentang pengertian keuangan sekolah, penggunaan keuangan sekolah dan pertanggung jawaban keuangan sekolah, pengertian , tujuan, prinsip, teknik dan proses pengelolaan husemas, dan pengertian layanan khusus, jenis-jenis layanan khusus dan peranan guru dalam administrasi layanan khusus.
Materi diatas merupakan aspek penting yang perlu diketahui dan dimengerti oleh calon guru mengingat administrasi keuangan sekolah, adminisrtrasi hubungan sekolah dan masyarakat dan administrasi layanan khusus merupakan bagian bidang garapan adminisrtasi sekolah yang ikut menentukan dan mempengaruhi kelancaran proses pendidikan disekolah.

B. MATERI
1. Pengelolaan keuangan sekolah
a. Pengertian pengelolaan keuangan sekolah
Pengertian keuangan sekolah cenderung dibatasi pada ruang lingkup yang lebih sempit, yaitu pencatatan uang masuk dan uang keluar. Dalam arti luas pengelolaan keuangan sekolah mencangkup kegiatan perencanaan penggunaan , pencatatan, pelaporan , dan pertanggung jawaban keuangan sekolah yang sudah dialokasikan untuk pembiayaan kegiatan sekolah selama periode tertentu, misalnya untuk 1 tahun ajaran.
b. Perencanaan Keuangan Sekolah
Rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) pada dasarnya memuat tentang berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah selama 1 kegiatan yang akan dilaksanakan sekolah, keuangan untuk membiayai program tersebut selam 1 tahun anggaran. Penyusunan RAPBS dapat menempuh beberapa langkah. Sutisna 1989 menyatakan langkah dimaksud sebagai berikut:
1. Penetapan Tujuan. Perumusan Tujuan adalah suatu keharusan dalam penyusunan anggaran yang efektif
2. Penjabaran tujuan kedalam program pendidikan
3. Penentuan sumber daya manusia dan materil yang berimplementasikan program-program pendidikan yang ditetapkan. PAda tahap ini mesti ada gambaran yang jelas mengenai:
1. Jumlah staff dan kemampuan-kemampuan
2. Gedung dan fasilitas fisik
3. Perlengkapan dan pembengkelan
4. Pelayanan bantuan, operasi dan pemeliharaan
5. Pelayanan administrative
4. Pembuatan perkiraan anggaran belanja dengan teliti.

Pengeluaran biaya sekolah meliputi aspek:
1. Pengawasan umum
2. Pengajaran
3. Pelayanan bantuan
4. Pemeliharaan gedung
5. Operasi
6. Pengeluaran tetap, jasa hutang

c. Pengunaan keuangan sekolah
Depdagri dan depdikbud 1996 menyatakan bahwa dalam administrasi keuangan harus ada pemisahan tugas dan fungsi otorisator, ordonator dan pembendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan terjadinya penerimaan atau pengeluaran keuangan. Ordonator adalah pejabat yang berwenang yang melakukan pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang yang melakukan penerimaan dan pengeluaran uang atau surat-surat berharga lainnya, yang dapat dinilai dengan uang dan diwajibkan membuat perhitungan dan pertanggung jawaban.
Penggunaan uang mestinya sesuai dengan alokasi anggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu pengaturan penggunaan dan pembukuan keuangan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang dan smuanya harus melalui proses dan prosedur yang berlaku. Berkenaan dengan hal ini, sutopo dan sumanto 1982 menyatakan sebagai berikut:
1. sebaiknya orang yang memegang kas tidak sekaligus memgang pembukuannya
2. Setelah uang diterima harus dibukukan dan ditulis sesuai dengan mata anggaran masing-masing.
3. Penggunaan uang harus ada bukti atau dokumen berupa kwitansi.
4. Semua pengeluaran harus dibukukan
5. Setiap document yang dijadikan bukti pengeluaran harus diberi nomor, tanggal, harus dibubuhi, diparaf oleh pejabat yang bertanggung jawab (kepala sekolah).
6. Tiap halaman buku harus diberi huruf dan paraf oleh pemegang buku kas
7. Dll
Beberapa buku yang diperlukan dalam penyelenggaraan keuangan sekolah adalah:
1. Buku kas
2. Legel gaji
3. Buku kas harian
4. Buku catatan SPMU
5. Buku / daftar SPJ
6. Buku pemeriksaan
7. Buku setoran Pajak
8. Buku BP3
9. Buku tabunan

d. Pertanggung jawaban keuangan sekolah
Pertanggung jawaban dapat disampaikan pada pimpinan, sumber pemberi dana maupun kepada personil sekolah untuk dapat diketahui bersama. Hal ini perlu dilakukan mengingat “ keuangan “ merupakan hal yang sangat sensitive. Ketidakjelasan laporan pertanggung jawaban keuangan sekolah akan menambah anggapan negative terhadap kepala sekolah dalam hal penyelenggaraan keuangan sekolah yang tidak tertib.


2. Hubungan sekolah dan masyarakat
a. Pengertian hubungan sekolah dan masyarakat (husemas)
husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah.
Definisi diatas mengandung beberapa element penting, sebagai berikut:
1. Adanya kepentingan yang sama antara sekolah dan masyarakat
2. Untuk memenuhi harapan masyarakat itu, masyarakat perlu berperan serta dalam pengembangan sekolah
3. Untuk meningkatkan peran serta itu diperlukan kerjasama yang baik, melalui komunikasi dua arah yang efisien.

b. Tujuan Hubungan sekolah dan masyarakat
Bent dan Krononberg (Ametembun, 1973;153) mengemukakan 3 tujuan utama dari hubungan sekolah dan masyarakat. Ketiga tujuan tersebut adalah :
1. To prevent misunderstanding
2. To secure financial support
3. To secure cooperation I policy making
Yang dimaksud dengan tujuan tersebut diatas adalah :
1. Unutk mencegah kesalahpahaman masyarakat terhadap sekolah sehingga tercipta opini yang baik dari masyarakat tentang pendidikan umumnya.
2. Untuk memperoleh sumbangan financial dan sumbangan material dari masyarakat
3. Untuk menjalin kerjasama dalam pembuatan –pembuatan kebijaksanaan.
Elsbree (hendiyat sutopo, 1982;236) mengemukakan tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut :
1. meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak secara maksimal
2. untuk meningkatkan tujuan masyarakat dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
3. untuk mengembangkan antusiasme / semangat dalam membantu kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat disekolah
c. Prinsip-prinsip hubungan sekolah
Prinsip-prinsip itu adalah :
1. prinsip otoritas, yaitu bahwa husemas harus dilakukan oleh orang yang mempunyai otoritas, karena pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan sekolah.
2. Prisnsip kesederhanaan, yaitu bahwa program-program hubungan sekolah- masyarakat harus sederhana dan jelas.
3. Prinsip sensitivitas, yaitu bahwa dalam menangani masalah hubungan dengan masyarakat sekolah harus sensitive terhadap kebutuhan serta harapan masyarakat.
4. Prinsip kejujuran, yaitu bahwa apa yang disampaikan kepada masyarakat apa adanya dan disampaikan secara jujur
5. Prinsip ketepatan, bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus tepat baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai

d. Teknik –teknik hubungan sekolah dan masyarakat
Dalam menciptakan kerjasama antara sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat, ada beberapa teknik yang digunakan. Teknik tersebut meliputi:
1. publikasi sekolah
publikasi sekolah adalah merupakan kegiatan yang dilakukan sekolah untuk memperkenalkan serta memberikan informasi tentang program-program sekolah dan lain sebagainya kepada masyarakat. Ada beberapa cara yang ditempuh dalam publikasi sekolah. Kegiatan tersebut meliputi:
1. informasi lewat siswa
2. Buletin sekolah
3. surat kabar
4. Pameran sekolah
5. folder/ brosur
6. melalui TV dan Radio

2. Pertemuan tatap muka individu
Adalah pertemuan yang berlangsung antara 2 orang, antara guru dengan orang tua murid atau antara guru dengan pemuka masyarakat atau antara kepala sekolah dengan orang tua murid atau anggota masyarakat

3. Pertemuan tatap muka kelompok
Adalah pertemuan antara personil sekolah dengan orang tua murid atau dengan pemuka masyarakat.

4. Laporan kepada orang tua murid
Laporan yang diberikan sekolah kepada orang tua murid dapat berupa buku lapor, dapat berupa buku data pribadi siswa, atau segala sesuatu yang berkenaan dengan perkembangan pribadi anak dalam belajar disekolah

5. Kunjungan sekolah
Adalah merupakan kunjungang yang dilakukan anggota masyarakat kesekolah

e. Pelasanaan Program hubungan sekolah dengan masyarakat
1. perencanaan program
Perencanaan program hubungan sekolah dengan masyarakat harus memperhatikan dana yang tersedia, ciri masyarakat daerah jangkauan sarana dan prasarana yang tersedia dan teknik yang akan digunakan
2. Pelaksanaan Programan
Dalam pelaksanaan program hubungan sekolah dan masyarakat yang telah dirumuskan diperlukan adanya koordinasi kerja dari personil-personil yang terlibat. Setiap personil harus tahu tugas dan tanggung jawab yang harus diembannya dalam rangka pelaksanaan program hubungan sekolah dan masyarakat tersebut.



3. Administrasi layanan khusus
Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar dikelas, tetapi secara khusus diberikan oleh pihak sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Ada beberapa jenis layanan khusus, tetapi hanya 3 jenis yang akan dibahas dalam bagian ini. Jenis-jenis layanan khusu yang dimaksud adalah :

a. Perpustakaan sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendinikan pada umumnya. Ada beberapa jenis perpustakaan sekolah, yang pada dasarnya disesuaikan dengan jenjang atau tingkat sekolah yang bersangkutan. Jenis perpustakaan sekolah tersebut adalah perpustakaan taman kanak-kanak, perpustakaan sekolah dasar, perpustakaan sekolah lanjutan tingkat pertama dan perpustakaan sekolah lanjutan tingkat atas. Semua jenis perpustakaan sekolah yang disebutkan diatas dikelola berdasarkan tujuan khusus masing-masing jenis dan jenjang sekolah.
a. Fungsi perpustakaan sekolah adalah:
1. fungsi pendidikan
2. fungsi informasi
3. fungsi rekreasi
4. fungsi penelitian
5. fungsi penyaluran hobi
6. fungsi penanaman rasa tanggung jawab

b. Pengelolaan bahan pustaka
Sebelum bahan pustaka dapat dipinjamkan kepada pengunjung bahan tersebut harus diolah terlebih dahulu. Proses pengolahan bahan pustaka tersebut melalui tahap-tahap berikut:
1. klasifikasi
2. katalogisasi
3. pemberian stempel
4. pemberian nomor buku
5. pengaturan buku dirak

c. peranan guru dalam administrasi perpustakaan sekolah
ada beberapa peranan guru yang terlibat dalam administrasi perpustakaan sekolah. Peran tersebut antara lain:
1. memperkenalkan buku-buku kepada siswa dan guru-guru
2. memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang kan dibeli
3. mempromosikan perpustakaan baik untuk pemakaian, maupun pembinaanya
4. mengetahui jenis dan menguasai criteria-krikteria umum yang menentukan baik buruknya susu koleksi
5. mengusahakan agar siswa aktif membantu perkembangan perpustakaan

b. usaha kesehatan sekolah
usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan peserta didik yang optimal. Usaha kesehatan sekolah tersebut bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah akan tetapi tanggung jawab peserta didik dan masyarakat dimana sekolah itu berada.
1. tujuan kesehatan sekolah
tujuan khusus usaha kesehatan sekolah adalah agar siswa :
1. memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif didalam usaha peningkatan kesehatan disekolah, dirumah tangga maupun dilingkungan masyarakat.
2. sehat dalam arti fisik mental maupun social
3. memiliki daya khayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkotika, obat dan bahan berbahaya, alcohol, rook, dan sebagainya.
4. Ruang lingkup usaha kesehatan sekolah
Ruang lingkup usaha kegiatan sekolah tercermin dalam tree program UKS yang dikenal dengan istilah trias UKS yang meliputi:
1. pendidikan kesehatan
2. pelayanan kesehatan
3. pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan dalam rangka menjadikan sekolah sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin berlangsungnya proses belajr mengajar.

c. labolatorium.
Labolatorium secara sederhana dapat diuraikan sebagai suatu tempat dimana dosen, mahasiswa, guru, siswa, dan orang lain melaksanakan kegiatan kerja ilmiah seperti pratikum, observasi, penelitian, demokrasi dan pembuatan model-model dalam rangka kegiatan belajar mengajar.

1. jenis-jenis laboratorium
labolatorium dapat dibedakan atas berapa jenis’ jenis-jenis laboratorium tersebut biasanya disesuaikan dengan bidang studi atau kelompok bidang studi tertentu. Jenis laboratotium tersebut antra lain:
1. menurut bidang studi misalnya: labolatorium kimia, fisika, pmp dan sebagainya
2. menurut kelompok bidang studi misalnya : laboratorim IPS, IPA
3. untuk bidang ilmu teknik labor dapat diartikan sebagai workshop/ bengkel kerja

2. Perencanaan penggunaan labor
Rencana penggunaan labor minimal meperhatikan hal-hal berikut:
1. jenis labor yang akan digunakan
2. siswa atau pihak yang akan menggunakan
3. waktu yang tersedia
4. peralatan yang ada
5. jenis bidang studi
6. topic yang akan dipelajari
secara lebih rinci langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penggunaan labor adalah:
1. menganalisis kurikulum secara keseluruhan
2. penentuan bobot taksonomik pokok bahasab
3. pengembangan desain intruksional
4. pengembangan materi dan pokok bahasan
5. menetapkan apakah seluruh bagian, satu atau dua materi pokok bahasan yang memerlukan “ labotory work”
6. peralatan yang akan digunakan
7. penetapan langkah-langkah dalam pengajaran dengan memakai laboratorium.

bungong jumpa

http://www.ziddu.com/download/13551940/LaguDaerah-Aceh-BungongJeumpa.mp3.html

ADMINISTRASI PERSONALIA DAN SARANA PRASARANA


ADMINISTRASI PERSONALIA DAN SARANA PRASARANA

A.    Pendahuluan
Sumber daya organisasi secara garis besar dapat dikelompokkan atas dua yaitu sumber daya materil dan sumber daya personil. Keberadaan sumber daya personil sangat menentukan bagaimana sumber daya yang lain menunjang untuk mencapai tujuan organisasi. Personillah yang memberi cetusan kreatif, menghasilkan barang dan jasa, mengendalikan mutu, menentukan strategi dan prosedur-prosedur kerja yang yang lebih baik. Disamping itu sumber daya materil diantaranya sarana dan prasarana merupakan fasilitas pendukung agar personil dapat melaksanakan tugas-tugas organisasi secara optimal. Maka dari itu pihak-pihak yang bertanggung jawab dan terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan pengelolaan sumber daya ini dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam administrasi personalia, dan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.

B.     Materi
  1. Administrasi Personalia
1.      Pengertian Administrasi personalia
Administrasi personalia, adalah serangkaian proses kerja sama mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam bidang personalia dengan mendayagunakan sumber daya yang ada dan efisien, sehingga semua personil sekolah menyumbang secara optimal  bagi pencapaian tujuan pendidikan /sekolah yang telah ditetapkan

2.      Perencanaan personil
Perencanaan personil adalah penentuan jumlah dan spesifikasi orang-orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Langkah-langkag dalam perencanaan personil adalah sebagai berikut :
1.      Analisis pekerjaan
2.      Penentuan formasi
3.      Penetuan kebutuhan

3.      Pengadaan personil
Pada pasal 16 ayat 1 undang-undang no 8 tahun 1974 yang diubah menjadi undang-undang no 43 tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian dan pasal 1 Peraturan Perundangan no 98 tahun 2000 tentang pengadaan pegawai dengan perubahan PP no 11 tahun 2002 menyatakan bahwa pengadaan pegawai negeri sipil adalah kegiatan mengisi formasi yang lowong. Pengadaan pegawai negeri sipil dilakukan dimulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan calon pegawai negeri sipil sampai dengan pengangkatan menjadi pegawai negeri sipil.

4.      Pemamfaatan, pembinaan dan pengembangan personil
Pemamfaatan personil merupakan upaya pelibatan secara aktif para personil dalam kegiatan penyelenggaraan kerja untuk mencapai tujuan lembaga. Pembinaan personil adalah kegiatan yang diarahakan untuk menjamin penyelenggaraan tugas-tugas lembaga/pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna. Pengembangan personil adalah upaya peningkatan kemampuan personil dalam melaksanakan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan lembaga.
Kegiatan-kegiatan administrasi personalia diatas merupakan upaya pendayagunaan personil secara optimal. Upaya pendayagunaan personil meliputi kegiatan :
1.      Orientasi personil
2.      Pendidikan dan pelatihan
3.      Pengkajian dan kenaikan gaji personil
4.      Kenaikan pangkat
5.      Pembinaan disiplin
6.      Cuti
7.      Kesejahteraan personil
8.      Pemindahan atau mutasi dan promosi
9.      Penilaian pelaksanaan pekerjaan.
5.      Pemberhentian
Pemberhentian pegawai negeri sipil diatur dalam peraturan pemerintah no 32 tahun 1979 dengan perubahan PP no 1 tahun 1994. Pemberhentian sebagai PNS maksudnya adalah berakhirnya status seseorang sebagai PNS karena alasan-alasan tertentu. Pemberhentian PNS dapat terjadi karena:
1.      Permintaan sendiri
2.      Mencapai batas usia pensiun
3.      Adanya penyerdehanaan organisasi
4.      Melakukan pelangggaran atau tindak pidana penyelewengan
5.      Tidak cakap jasmani atau rohani
6.      Meninggalkan tugas
7.      Meninggal dunia atau hilang
8.      Dll

6.      Pensiunan PNS
Pensiunan adalah jaminan hari tua dan sebagai balas jasa terhadap pegawai atau pegawai negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada negara. Pegawai yang berhak atas pension adalah :
Pegawai yang diberhentikan dengan hormat sebagai PNS dan pada saat pemberhentan tersebut :
·         Mencapai usia 50 tahun dan masa kerja sekurang-kurangnya 20 tahun
·         Dinyatakan oleh pihak yang berwenang tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani dan rohani
·         Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 tahun
1.      Pegawai negeri sipil yang diberhentikan dengan hormat karena penyederhanaan organisasi, perubahan susunan pegawai, penertiban aparatur Negara, atau alas an dinas lainnya yang pada saat pemberhentian telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan masa kerja sekurang-kurangnya 10 tahun.
2.      Pegewai negeri sipil yang setelah menjalankan suatu tugas Negara tidak dipekerjakan sebagai PNS berhak menerima pension bila diberhentikan dengan hormat, dan usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan masa kerja pension 10 tahun.
3.      Pegawai yang diberhentiakn dengan hormat sebagai PNS karena mencapai batas usia pension, berhak atas pensiunapabila dia memiliki masa kerja pension sekurang-kurangnya 10 tahun.
4.       
7.      Peranan guru dalam administrasi personalia
    1. Dapat memberi masukan tentang keadaan personil yang ada dan kebutuhan personil yang akan datang.
    2. Pada kegiatan pemamfaatn pembinaan dan pengembangan guru sebagai orang yang dilayani hendaknya berperan aktif sesuai dengan fungsinya, sehingga ia mendapatkan pelayanan seperti yang diharapkan dan tujuan organisasi atau sekolah dapat dicapai secara optimal.
    3. Guru dituntut untuk memahami aturan-aturan kepegawaian yang berlaku dan terkait dengannya serta berusaha dengan mengalaksanakannya secara konsisten dan penuh tanggung jawab

Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

A.    MATERI
a.      Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan
Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. misalnya; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb.
Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri. Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendididkan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
a.       Bangunan dan perabot sekolah
b.      Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium.
c.       Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.

b.      Macam – Macam Sarana Dan Prasarana
Adapun macam-macam sarana dan prasarana yang di perlukan di sekolah demi kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pendidikan sekolah adalah :
1.      Ruang kelas: tempat siswa dan guru melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
2.      Ruang perpustakaan: tempat koleksi berbagai jenis bacaan bagi siswa dan dari sinilah siswa dapat menambah pengetahuan.
3.      Ruang laboratorium ( tempat praktek) : tempat siswa mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan serta tempat meneliti dengan menggunakan media yang ada untuk memecahkan suatu masalah atau konsep pengetahuan .
4.      Ruang keterampilan adalah tempat siswa melaksanakan latihan mengenai keterampilan tertentu.
5.      Ruang kesenian: adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan seni
6.      Fasilitas olah raga: tempat berlangsungnya latihan-latihan olahraga.
c.       Fungsi Administrasi Sarana Dan Prasarana
Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisi sekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsi sebagai:
a.       Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses belajar mengajar.
b.      Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat terlaksana dengan lancar dan optimal.
Fungsi administrasi yang di pandang perlu dilaksanakan secara khusus oleh kepala sekolah adalah :
1.      Perencanaan
Perencanaan dapat di pandang sebagai suatu proses penentuan dan penyusunan rencana dan program-program kegiatan yang akan di lakukan pada masa yang akan datangsecara terpadu dan sistematis berdasarkan landasan ,prinsip-prinsip dasardan data atau informasi yang terkait serta menggunakan sumber-sumber daya lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.
2.      Pengkoordinasian
Fungsi ini menyangkut upaya kepala sekolah untuk menyelaraskan gerak langkah dan memelihara prinsip taat asas (konsisten) pada setiap dan seluruh guru dalam melaksanakan seluruh tugas dan kegiatannya agar dapat tujuan dan sasaran yang telah di rencanakan .Hal ini di lakukan oleh kepala sekolah melalui pembinaan kerja sama antar guru, dan antar guru dengan pihak-pihak luar yang terkait. Di samping itu penyelarasan dan ketaatan pada sas diupayakan agar fungsi yang satu gengan yang lainnya dapat mercapai dan memenuhi target yang di tetapkan sebelumnya.
3.      Pengendalian
Fungsi ini mencakup upaya kepala sekolah untuk:
a.       Mengamati seluruh aspek dan unsur persiapan dan pelaksanaan program-program kegiatan yang telah di rencanakan
b.      Menilai seberapa jauh kegiatan-kegiatan yang ada dapat mencapai sasaran-sasaran dan tujuan.
c.       Mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan beserta faktor-faktor penyebabnya.
d.      Mencari dan menyarankan atau menentukan cara-cara pemecahan masalah-masalah tersebut.
e.       Mengujicobakan atau menerapkan cara pemecahan masalah yang telah dipilih guna menghilagkan atau mengurangi kesenjangan antara harapan dan kenyataan.